Hari ini aku tidak akan menuliskan tentang cinta, jodoh, pernikahan dan hal-hal galau lainnya, melainkan tentang cita-citaku jadi penulis...
Cikal bakal aku mencintai dunia sastra, ketika usiaku 6 tahun. Saat itu aku dikenalkan dongeng oleh almarhumah nenekku, Mak Nonong. Setiap pulang sekolah, Beliau selalu mendongeng, aku yang pada dasarnya adalah pendengar yang baik, tertarik begitu Beliau mulai bercerita. Gaya berbicaranya yang lembut namun tegas, tersirat saat bercerita. Sebenarnya ada beberapa sepupuku yang ikut mendengarkan. namun di tengah cerita mereka bosan dan bermain dengan teman-temannya. Berbeda denganku, aku dengan manis duduk di samping Beliau, serius mendengarkan dongeng yang diceritakan Beliau, masuk dan berkelana ke dalam dongeng lalu akupun berimajinasi dengan liarnya, menemui si tikus dengan kepala plontos yang licik, bertarung dengan raksasa yang culas, menyelamatkan puteri raja yang ditawan oleh si raksasa tersebut. Jika kau pernah menonton film Alice and Wonderland atau film Oz, kira-kira seperti itulah tokoh aku pada masa itu, menjadi pahlawan.
![]() |
Mak Nonong bersama Bapak Engkos |
Mak Nonong terus mendongeng sampai aku kelas 6, hingga di tahun 2003 bulan September tanggal 4 Beliau menghembuskan nafas terakhir. Kesedihan menjalariku selama setahun, hingga nilai raportku jeblok, angka merah dimana-mana. Disitulah aku benar-benar merasakan kehilangan orang yang begitu sangat aku sayangi.
Mak Nonong telah mengenalkanku pada dunia literasi yang hingga kini aku geluti. Sejak dulu, sebenarnya aku telah menemukan bakatku, hanya saja aku baru menyadarinya setelah sekian lama aku mencari identitas.
Kini, aku mendapatkan apa yang seharusnya menjadi milikku, yaitu dunia literasi, dan aku akan terus hidup disitu.
Terimakasih Mak Nonong, Kau telah membantuku menemukan duniaku.
Aku mencintaimu Mak..........
Salam,
zieh