Dongeng merupakan bentuk karya sastra lama yang bercerita tentang suatu
kejadian luar biasa yang penuh dengan daya khayal, dan selalu dianggap oleh
masyarakat sebagai suatu hal yang benar-benar tidak pernah terjadi, dan
berfungsi untuk menyampaikan pesan-pesan moral yang tentunya mendidik dan
menghibur.
Dongeng juga dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, yaitu: mite, sage,
fabel, legenda, cerita jenaka, cerita perumpamaan, dan cerita pelipur lara.
Kebanyakan jenis dongeng yang menjadi kegemaran khususnya anak-anak adalah
jenis fabel dan legenda. Dalam kategori fabel, yang digandrungi anak-anak dari
zaman dahulu sampai sekarang adalah tokoh Kancil yang cerdik, yang selalu
menjadi curahan hati dan pemecah solusi yang baik bagi para tokoh-tokoh
pendukung lainnya. Jika dalam fabel terdapat Si Kancil, Kategori kedua yang
menjadi favorit adalah legenda. Indonesia, selain menjadi Negara kepulauan
terbesar di dunia dengan 13.466 pulau, serta kaya akan cerita-cerita rakyat
dibaliknya. Cerita rakyat/legenda yang dapat dinikmati hingga kini adalah Malin
Kundang, Bawang merah dan Bawang putih, Legenda Batu menangis, Keong Mas,
Lutung Kasarung, Sangkuriang dan masih banyak lagi cerita-cerita rakyat lainnya
yang takkan pernah habis ditelan masa.
Adapun kegiatan mendongeng yang sebenarnya kini sudah semakin jarang
dilakukan, padahal kegiatan mendongeng dapat dijadikan konsep strategi yang
jitu untuk lebih memaksimalkan proses pembelajaran khususnya bagi anak-anak.
Mendongeng juga dapat memperlancar keterampilan berkomunikasi juga sebagai
pengembangan keterampilan seni.
Seorang Pendongeng bisa menggunakan metode boneka sebagai pengiring
dongeng yang dihantarkan, agar dongeng lebih hidup dan pendengar lebih cepat
memahami isi yang terkandung dalam dongeng yang disampaikan.
Sampai kapanpun dongeng tak akan pernah lekang oleh waktu, dia akan
terus hidup di setiap sanubari masing-masing, karena dongeng adalah bagian dari
masa kanak-kanak yang bahagia. Tugas kita adalah melestarikannya dalam bentuk
apapun.
ASIH PURWANTI